Perhatikangambar di bawah ini! Pada kumparan (a), medan magnet tampak melingkari kabel, tetapi pada kumparan (b), medan magnetnya seolah=olah membentuk kutub utara dan selatan pada ujung-ujungnya, persis seperti pada magnet batang. Demikian ulasan materi IPA kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Konsep Gaya Magnet. Bahanbahan Magnet Berdasarkan memagnetannya, benda digolongkan menjadi: - Bahan magnetik (ferromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Contoh besi dan baja - Bahan non magnetik - paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh aluminium dan kayu - diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet. Kemudianambil satu kabel tambahan yang digunakan untuk menghubungkan motor listrik DC dengan saklar. Pembuatan bel sederhana sudah selesai dan bel sederhana siap untuk di uji dengna cara tekan tombol on/off nya. Baca Juga: Belanja Dengan Kartu Kredit: Tips & Trick. Itulah cara membuat bel rumah sederhana menggunakan arus DC. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Fungsi magnet pada bel listrik adalah menarik besi lunak beserta pemukul yang dilekatkan pada pegas baja yang akan memukul bel hingga berbunyi. Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan menjelaskan tentang salah satu penerapan magnet pada peralatan sehari-hari, yakni bel listrik. Kalian pasti sudah tahu apa itu bel listrik, yaitu alat yang dapat mengeluarkan bunyi dan berfungsi sebagai penanda atau isyarat. Bel listrik banyak digunakan di sekolah sebagai penanda waktu. Bel listrik akan dibunyikan sebagai tanda bahwa kelas akan dimulai, istirahat, dan pulang. Namun, kalian tahu tidak bahwa bel listrik ini bekerja memanfaatkan prinsip magnetik? Jadi, di dalam bel listrik terdapat sebuah komponen yang berfungsi sebagai magnet. Lantas, apa fungsi magnet pada bel listrik? Nah, hal inilah yang akan kakak berikan penjelasannya dalam materi ini, yaitu fungsi magnet di dalam sebuah bel listrik. Baiklah, kita mulai saja pembahasannya... Bel Listrik Bel listrik adalah peralatan sederhana yang memanfaatkan sifat kemagnetan. Perhatikan gambar skema komponen bel listrik di bawah ini Bel listrik memiliki bagian-bagian utama yang terdiri dari Besi U yang dililiti kawat dengan arah yang berlawanan. Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus arus listrik. Besi lunak yang dilekatkan pada sebuah pegas baja. Bel sebagai sumber bunyi. Besi U yang dililiti kawat itulah yang berubah menjadi magnet pada saat dialiri arus listrik, disebut elektromagnet. Kawat dililitkan secara berlawanan untuk menghasilkan kutub-kutub magnet yang berlainan pada ujung besi. Fungsi Magnet pada Bel Listrik Berdasarkan penjelasan di atas, magnet pada bel listrik bukanlah magnet permanen. Namun, terdiri dari besi U yang akan berubah menjadi magnet ketika dialiri arus listrik. Saat arus listrik diputus, kemampuan magnetnya akan hilang. Itulah sebabnya mengapa sehingga magnet pada bel listrik disebut elektromagnet, yaitu magnet yang dihasilkan dari listrik. Fungsi magnet pada bel listrik dapat diketahui dengan memahami cara kerja bel listrik dalam menghasilkan bunyi. Cara kerja bel listrik adalah sebagai berikut Ketika saklar ditekan, arus listrik dari sumber akan mengalir menuju interuptor. Kemudian, arus itu menuju pegas baja dan selanjutnya menuju ke kumparan di besi U. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan, mengakibatkan besi U berubah menjadi magnet. Setelah berubah menjadi magnet, selanjutnya besi U akan menarik besi lunak yang dilekatkan pada pegas baja. Tertariknya besi lunak beserta pegas baja mengakibatkan pegas baja memukul bel hingga berbunyi. Kesimpulan Jadi, magnet pada bel listrik berfungsi untuk menarik besi lunak beserta pemukul yang dilekatkan pada pegas baja yang akan memukul bel hingga berbunyi. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. Cara Kerja Bel Listrik – Bel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip Elektromagnetik. Meskipun saat ini banyak Bel yang menggunakan sistem Elektronik, Bel Listrik yang menggunakan prinsip gaya elektromagnet ini masih banyak digunakan. Penggunaan Bel Listrik jenis Elektromagnetik ini banyak kita temui pada sistem keamanan dan keselamatan yang terdapat di Pabrik, Hotel maupun Pusat Perbelanjaan dengan mempergunakannya sebagai Alarm Kebakaran Fire Alarm. Selain itu, Bel Listik juga sering digunakan sebagai Alarm Maling dan juga Lonceng di Sekolah. Salah satu Bel Listrik dengan prinsip Elektromagnetik yang sering digunakan adalah Bel Listrik yang berbentuk “Interrupter Bell” yaitu jenis Bel Listrik yang dapat menghasilkan suara secara terus menerus ketika diberikan arus listrik. Cara kerja Bel Listrik juga tidak terlalu rumit, untuk menjelaskannya lebih lanjut, kita perlu mengetahui beberapa bagian atau komponen penting dalam Bel Listrik dan juga gambar dasarnya. Komponen Utama Bel Listrik Bel Listrik dengan Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa Komponen atau bagian utama yaitu Lonceng Gong Pemukul Striker Kumparan Elektromagnet Armature Spring Interuptor penghubung dan pemutus arus listrik Gambar Rangkaian Bel Listrik Electric Bell Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik Electric Bell diatas, saat Switch S1 ditekan ON, arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker pemukul. Striker yang ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng Gong sehingga Bel Listrik berbunyi. Ketika Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menyebabkan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik. Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik dapat mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga menghasilkan suara yang berkesinambungan terus menerus. Suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jika Switch S1 di-OFF-kan. Bel listrik sederhana merupakan suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber penghasil suara. Bel listrik yang dibuat, memiliki dua bagian utama yaitu; sebuah besi/paku yang dililiti kumparan, dan sebuah sumber bunyi digunakan bel/lonceng sepeda. Ketika arus listrik dialirkan pada kumparan, maka kumparan akan bersifat magnet sehingga dapat menarik pemukul lonceng, dan pemukul tersebut akan memukul bel sehingga terjadilah bunyi. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bel sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk membuat bel listrik sederhan, beberapa bahan dan peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut Satu lembar papan kayu ukuran 30 x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. Kawat tembaga berdiameter 1 mm, panjang sekitar 11 m. Sebuah buah saklar sebagai peyambung dan pemutus arus Sebuah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt. Sebuah paku besi 9 inci paku usuk. 10-15 buah sekrup kecil atau paku kecil paku triplek secukupnya. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Sepotong kayu berukuran batang spidol besar atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm. Sebuah sekrup berukuran 1,5 inci. Sebuah buah bel atau lonceng. Selembar pelat besi tipis ukuran 1x15 cm Selembar pelat baja tipis ukuran 1 x 7 cm cutter bekas. Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel listrik yaitu tang, palu, obeng minus dan plus ukuran kecil, pisau kecil/pisau lipat, gunting, solder beserta tinolnya, mistar dan pensil. Berikut ini gambar bel listrik sederhana yang akan dibuat. Cara Membuat Langkah pertama adalah pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah sekitar 200-300 lilitan. Pada bagian lempengan baja yang berfungsi sebagai pegas pada saat bekerja dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya sekrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor sekrup berukuran 1,5 inci. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dilipat-lipat dan dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan. Penahan ini dapat dibuat dari bekas kemasan minuman kaleng yang terbuat dari aluminium. Pasang baterai dekat dengan saklar, sambungkan sumbu negatif baterai dengan kumparan, dan sumbu positif dengan saklar. Bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Pemasangan dalam papan dapat dilakukan dengan menggunakan sekrup sebanyak dua buah. Pastikan dudukan kayu terpasang dengan kuat, dan tidak goyah. Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga kumparan pada bagian atas lihat gambar. Supaya tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang pada kedua ujungnya. Supaya lebih kuat penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan. Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut supaya menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar. Letakan saklar dekat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor. Pasang bel/atau lonceng dekat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan lihat gambar. Cara Kerja Bel Listrik Setelah bel berhasil dibuat silahkan cek kembali bagian-bagian yang mungkin masih kurang dan segera diperbaiki. Ketika saklar ditekan dalam keadaan on hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik baterai atau adaptor, arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor sekrup pada batang kayu melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan paku yang dililitkan kawat tembaga. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi. Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan dalam keadaan off

magnet untuk merangkai bel listrik dibuat dengan cara